Ikhwani fillah, Alhamdulillah seiring dengan perkembangan dakwah baik materi, media dan orang2 yang menyampaikannya dari kalangan masyaikh, asatidzah dan tulabul ilmi, telah banyak dari kaum muslimin yang telah terbuka mata hatinya untuk tunduk secara kaffah terhadap Al Qur'an was sunnah rasulullahi shalallahu 'alaihi wa sallam yang shahih di atas pemahaman para murid rasulullah, yakni shahabat dan para ulama yang mengikuti mereka dengan baik di setiap zaman.
Dan di zaman ini, kaum muslimin yang telah beriltizam di atas jalan ini telah terlihat sebagai "kelompok muslim yang aneh". Dalam kondisi ini para Al ghuroba tsb -khususnya di Indonesia telah diuji untuk menerapkan ilmu yang terus mereka tuntut termasuk sikap mereka dalam kehidupan di tengah masyarakat yang sebagian besarnya "belum ter-tashfiyyah wa tarbiyyah".
Lalu bagaimanakah seharusnya seorang muslim hidup di zaman yang penuh fitnah ini sambil mengemban tugas dakwah selain menyelamatkan dirinya dari adzab di dunia dan akhirat ? Karena yang terlihat jelas (mungkin karena sangat menonjol) akhlaq sebagian salafiyin ini menuai predikat2 buruk di tengah kaum muslimin sendiri seperti keras, kaku, tukang debat, pelit, eksklusif dsb. Padahal telah sama2 kita ketahui bahwa ini dipicu oleh sebagian ikhwan yang baru mengenal manhaj namun ghirohnya terlalu tinggi. Sementara kita juga sama2 mengetahui bahwa para salafus shalih adalah orang2 yang paling kuat ilmu, amal dan rasa kasih sayangnya sesama muslim.
Demikian latar belakang Subject ini dibuat, semoga bisa dipahami untuk dapat kita diskusikan hingga kita dapat mengambil manfaat dan menindak lanjuti berbagai ilmu yang akan muncul. Afwan, saya tidak menyertakan dalil2 syar'i karena telah sama2 kita maklumi dan ini adalah realitas di berbagai temapat sehingga antum semua dapat mengkoreksi atau memberi masukan.
Wassalamu'alaikum